Penis mengalami masa perkembangan akhir pada usia 16-17 tahun. Apakah itu berarti setelah usia tersebut penis tidak dapat lagi diubah ukurannya? Bagaimana mengetahui bahwa perkembangan penis terhambat?
Memang benar hormon testosteron mengatur perkembangan alat kelamin dan mengatur sifat-sifat kejantanan, misalnya suara besar, otot yang berkembang, dan tumbuhnya rambut di daerah tertentu seperti kumis, janggut, kaki, rambut kelamin.
Walaupun hormon testosteron seringkali disebut hormon laki-laki, hormon tersebut terdapat juga pada wanita.
Tentu saja terdapat perbedaan kadar hormon testosteron pada pria dan wanita. Pada pria, kadar hormon testosteron jauh lebih tinggi. Namun, wanita lebih peka terhadap pengaruh hormon tersebut. Baik bagi pria maupun wanita, hormon testosteron berpengaruh terhadap dorongan seksual.
Jadi, kalau pria mempunyai kumis atan bulu pada kaki dan tangan, keadaan ini mudah dimengerti karena merupakan kerja hormon testosteron. Demikian juga pada wanita. Saya pikir kenyataan ini tidak perlu harus dihilangkan.
Kalaupun adik Anda ingin menghilangkan bulu-bulu tersebut, seharusnya tidak menggunakan hormon yang menghambat kerja hormon testosteron. Sebab, hal itu akan memberikan efek samping bagi tubuh dan jiwa adik Anda.
Satu-satunya cara menghilangkan bulu hanyalah dengan mencukur atau menggunakan krim yang berfungsi merontokkan rambut. Tentu saja cara ini bersifat sementara karena suatu saat bulu tersebut akan tumbuh kembali. Yang pasti cara ini aman, tanpa efek samping.
Perkembangan Kelamin
Mengenai ukuran penis, saya ingin menjelaskan bahwa setiap pria mengalami perkembangan kelamin melalui 5 tahap. Pada tahap ke-5, perkembangan kelamin sudah mencapai tahap akhir, yaitu di usia sekitar 16-17 tahun. Artinya, pada usia itu perkembangan kelamin normal sudah tercapai. Namun, kalau perkembangan kelamin belum mencapai tahap akhir oleh sebab tertentu yang mengganggu fungsi hormon seks, khususnya testosteron, ukuran penis masih dapat bertambah sampai mencapai tahap akhir.
Pada umumnya perkembangan kelamin yang mengalami hambatan disertai tanda hambatan pada organ lain, antara lain buah pelir belum berkembang normal, tekstur kulit belum menunjukkan tanda dewasa, rambut kelamin dan ketiak belum tumbuh. Kalau perkembangan kelamin memang mengalami hambatan sehingga belum mencapai tahap akhir perkembangannya, ukuran penis masih dapat bertambah dengan pengobatan hormon.
Penggunaan hormon testosteron dapat menimbulkan efek samping, antara lain menghambat produksi sel spermatozoa. Oleh karena itu, keinginan menggunakan hormon ini harus mempertimbangkan berbagai efek lain yang dapat terjadi. Saya juga ingin meluruskan pendapat Anda mengenai perbandingan tinggi badan dengan ukuran penis. Tidak ada kaitan antara tinggi badan dengan ukuran penis. Jadi, seseorang yang bertubuh tinggi tidak harus mempunyai penis yang panjang. Sebaliknya, seseorang yang lebih pendek tidak harus mempunyai penis yang lebih pendek.
Saya pikir Anda jangan terobsesi dengan ukuran penis yang tidak sesuai dengan tinggi badan Anda. Hal yang perlu Anda ketahui ialah apakah perkembangan kelamin Anda telah mencapai tahap akhir perkembangannya atau belum.
Kalau sudah memcapai tahap akhir perkembangannya, berarti seperti itulah ukuran penis Anda, tidak dapat bertambah. Namun, kalau belum mencapai tahap akhir perkembangannya, ukuran itu masih dapat ditambah dengan pengobatan hormon.(sumber : kompas.com )
Wednesday, November 26, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment